Minggu, 25 November 2018

Autumn is here!







Bulan November menyapa ku, suhu semakin menurun setiap harinya. Dipagi hari suhu bisa menjacai 40c sedang disiang hari sangat bersyukur jika suhu mencapai belasan derat meski sangat jarang. Saat sore menjelang malam suhu tidak main-main dinginnya memaksa ku menggunakan pakean berlapis-lapis saat berada diluar apato. Tidak ku hiraukan lagi tubuh yang akan terlihat ‘bengkak’ akibat pakean yang bisa mencapai empat lapis lalu disempurnakan dengan sebuah jaket diluar, bagi ku tubuh tetap hangat adalah prioritas utama walau telapak tangan ku tetap beku bagai disiram air es mungkin hanya butuh seseorang untuk menggenggamnya agar menjadi hangat karena menggunakan sarung tangan akan membuat ku terlihat ‘aneh’.


Memasuki bulan Noveber, Autum atau musim gugur menyapa ku. Pepohonan yang daunnya dulunya berwarna hijau kini mulai menguning perlahan, setiap harinya memesona ku dengan anggunnya. Kata beberapa orang, aku beruntung! Karena tidak jarang keistimewaan musim gugur berlalu begitu saja bahkan tanpa sempat menampakkan eksistensinya harus rela mengucap kata pamit akibat perubahan suhu yang sangat ekstrim. Dikondisi seperti ini, daun-daun akan langsung menjadi coklat tanpa sempat melewati proses panjang yang selalu dinantikan mata. Mata tidak dipersilahkan menikmati indahnya dedaunan yang memiliki gradasi warna dalam satu pohon namun para daun tiba-tiba saja menjadi coklat lalu berguguran ditanah dan para dahan menunggu datangnya musim dingin.

Tapi, Autum ku berbeda. Aku dipersilahkan menikmati pepohonan yang daunnya menjadi merah bagaikan buah yang memenuhi pohon. Aku pun disuguhi betapa indanya Koyo atau yang lebih dikenal dengan sebutan momiji sebuah proses perubahan warna daun dari hijau menjadi kuning, jingga hingga merah dimusim gugur. Jika musim semi punya bunga sakura, musim dingin punya salju, musim gugur punya momiji tapi aku punya kamu :D
 


Banyak yang salah sangka bahkan diriku pun salah satunya. Dulu aku mengenalnya sebagai pohon momiji padahal sebenarnya momoji adalah proses perubahan warna sedang pohon yang mengalami proses momiji ada banyak salah satunya yang paling terkenal adalah daun Maple si daun lima jari kata teman-teman ku yang dulunya sangat sering ku sebut daun momiji :D

Pohon Maple banyak dijumpai di Jepang, Cina, korea juga Rusia tapi kini beberapa negara lain juga mulai mengembangbiakkannya. Daunnya berbentuk telapak tangan dengan lima jari hingga tujuh. Sedangkan  bunganya memiliki lima mahkota dengan warna merah atau ungu. Sungguh, mereka sangat-sangat cantik dan memesona mata ku sejak perjumpaan kami yang pertama.

Hal lain yang membuat ku semakin beruntung, pohon Maple yang sedang mengalami proses momiji berjejer rapi di seberang jalan tepat didepan jendela kamar ku. Hal yang paling menyenangkan ketika membuka tirai jendela dipukul enam pagi waktu Tsukuba adalah melihat perubahan warna mereka setiap paginya. Masyaa Allah... terkadang hati bertanya-tanya, apa benar saat ini kaki sedang berkelana jauh dari rumah? Terbentang laut panjang dan ribuan pegunungan.


Sebentar lagi, daun-daun dipohon akan berguguran mencai tanah. Momiji tidak akan berlangsung lama. Dua minggu adalah waktu yang cukup bagi para daun untuk membuat mata terpesona. Setelahnya, dahan-dahan akan bersiap menyambut datangnya musim yang identik dengan salju.


Seiring bergulirnya waktu, seiring dedaunan yang berubah warna, waktu bergulir terasa sangat cepat dan waktu kepulangan ku pun semakin dekat. Pada akhirnya aku harus angkat kaki dan kembali berseru dengan rumah sebuah tempat ternyaman untuk kembali pulang. Ada banyak rindu yang ingin ku tuntaskan. Ada banyak cerita yang ingin ku bagikan. Pun ada ada ratusan potret kota ini yang ingin ku bagikan.

Lalu aku sadar, satu rindu yang ku tuntaskan berarti satu rindu baru untuk ku mulai. Kelak, kota ini akan menjadi rindu ku. Tempat dimana kedua kaki ku pernah berpijak. Ada hari yang telah kugunakan untuk menghirup udaranya dan mencicipi banyak hal tentangnya. Walau kota ini tidak banyak dikenal, bagi ku kota ini istimewa dengan segala keindahannya yang memikat mata juga hati ku.




09 November 2018
12.25 waktu Tsukuba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar